DESTINY
~Sakura Ahn (@baekbunny94)~
Main Cast : Luhan Kris
Other Cast : Sehun and Other
Rate : T
Length : Chapter
Chapter : 4 / ?
Warning !! >> TYPOS , YAOI , CRACK PAIR
Ff ini terinspirasi sama novel Infinitely Yours – Orizuka
Cuma ceritanya beda sedikit ^_^ . Gaje loh yakin mau baca ?? ,, Tapi NO BASH
yah ,, Check it Out~
-STORY BEGIN-
‘Shh, dasar cerewet
menyebalkan’
‘Huhh, dasar tiang
listrik menyebalkan’
.
.
.
.
Normal POV~
Kris Dan Luhan terus berkeliling Seoul mencari orang yang
dicari Kris tersebut, Luhan menggerutu pelan karena merasa bosan.
“Hey, kau tidak merasa lelah ya ?” Tanya Luhan
“Tidak” Jawab Kris singkat
“Emm, bisakah kita makan dulu ?? Ini sudah siang dan aku
benar-benar lapar , aku mohon” Ucap Luhan memelas
“Hhh, siapa suruh kau ikut” Ucap Kris acuh lalu beranjak
meninggalkan Luhan
‘Isshhh, sialan kenapa aku ikut dengan tiang listrik itu,
aiihhhh Luhan Babo’ Gerutu Luhan sambil memukul kepalanya
“Yaaakk!! Tunggu aku” Luhan mengejar Kris yang telah berlalu
dari tadi
Kris berjalan menuju sebuah cafetaria diseberang jalan, tidak memperdulikan teriakan Luhan yang
terus menggema(?) ditelinganya.
****Cafe****
“Woaahhh, kau membawaku kemari untuk makan kan ??” Tanya
Luhan setelah sampai di cafe
“Hmm, memesanlah” Ucap Kris lalu duduk disalah satu meja
dipojok kanan cafe
“Baiklah, emm aku mau cheesecake
dan cappucino saja. Kau mau apa ??”
Tanya Luhan
“Americano” Ucap
Kris singkat lalu membuka laptopnya
“Ok”
.
.
.
“Baiklah, apa kita masih akan mencari err orang yang kau cari
itu ??” Tanya
Luhan dengan semangat tapi sebenarnya tidak (?) -_-
“Eum, Kau mau pulang ??” Tanya Kris menatap Luhan datar
“E-eh ?? Aniyo, aku hanya bertanya saja, hehe,,kajja” Ucap
Luhan kemudian berbalik berjalan meninggalkan Kris
‘Aigoo,
akukan hanya bertanya saja, kenapa dia bertanya begitu??’ Gerutu Luhan dalam
hati
SKIP TIME
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam waktu Korea Selatan.
Kini dua orang namja dengan tinggi badan yang agak berbeda sedang duduk disalah
satu kursi ditaman kota, salah seorang namja mungil diantara dua lelaki itu
terus menggosok-gosokkan kedua tangannya sesekali meniup tangannya yang
kedinginan. Berbeda dengan namja jangkung yang duduk beberapa senti dari namja
mungil itu, namja jangkung itu terus memainkan jari-jarinya diatas ponsel touch screen-nya sehingga tak sadar jika
namja mungil yang duduk disebelahnya ini tengah merasa kedinginan.
Kris merasa aneh karena sedari tadi ia tak mendengar suara
berisik Luhan, baru saja ia ingin menoleh kesamping tempat Luhan berada, sesuatu(?)
yang berat kini menimpa bahunya.
Luhan. Namja mungil itu sangat kedinginan, nafasnya memburu,
ia bahkan tak sanggup membuka kedua matanya, kepalanya terasa berat dan sangat
pusing, matanya terasa perih pandangannya buram, tubuhnya lemas sehingga tak
sadar kepalanya sudah berada dibahu Kris .
Kris tersentak kaget melihat keadaan Luhan saat ini,
tangannya terangkat untuk menyentuh wajah namja mungil tersebut, matanya
membelalak kaget saat dirasa tubuh Luhan begitu panas, Kris segera mengangkat
namja mungil itu keatas punggungnya lalu bergegas mencari taksi.
“Hey , Bertahanlah” Katanya panik .
Kris berhenti dipinggir jalan seakan mengingat sesuatu.
“Aiisshhh, aku tidak ingat letak hotel itu lagi, bagaimana
ini, aku juga belum terlalu bisa berbahasa korea” Kris terus bergumam sampai
sebuah taksi berhenti tepat dihadapannya
Kris yang bingung memikirkan apa yang harus dilakukannya kini
bergegas masuk ke dalam taksi tersebut, bagaimanapun juga ia tak ingin
disalahkan kalau terjadi apa-apa dengan Luhan.
“Mau kemana tuan” tanya supir taksi tersebut
“Err Hotel” jawab Kris bingung
“Hotel ?? ada banyak hotel di Seoul, hotel apa ?” Supir taksi
itu kini menoleh kearah Kris kemudian terkejut
‘Astaga,
ternyata dia seorang turis, bagaimana ini aku belum lancar berbahasa inggris,
tapi ehm aku harus mencoba’ batin supir taksi tersebut. Kris
hanya melihatnya bingung
“Ekhem, W-Where are Y-you g-going?” tanya supir taksi
tersebut was-was
“Ehh ??’ wow aku tidak menyangka
supir ini bisa berbahasa inggris, hhh baguslah’ , Kris tersenyum #pingsan
-_-
“Eum , I wanna go to the hotel but I’m forget where’s the
address of that hotel” #maafklwsalah -_- Jawab Kris
“Ehh ? emm, There’s some hotel a-around here” jawab supir taksi
tersebut
“Hmm, ok. Let me see it” Jawab Kris lalu menoleh kearah Luhan
yang masih bergetar karena kedinginan.
‘Kenapa
tidak bilang kalau kau kedinginan, dasar bodoh’ .
Kris mencoba menarik Luhan kedalam dekapannya dengan
hati-hati, Luhan bergerak kecil menyamankan letak(?) tubuhnya dipelukan Kris
nafasnya kini sudah agak teratur, tangan kecilnya terangkat memeluk tubuh Kris.
“Dingin” bisik Luhan kemudian menenggelamkan(?) kepalanya
didada Kris.
Kris kaget karena tangan Luhan yang memeluknya, namun ia
kemudian mengusap surai coklat milik Luhan
“Jangan mencoba untuk pingsan atau kau akan kutinggalkan”
bisik Kris
********
Taksi yang membawa Kris dan Luhan kini tengah terparkir
dipinggir jalan. Kris mengangkat Luhan kembali keatas punggungnya lalu berjalan
memasuki sebuah hotel.
“Maaf ada yang bisa kami bantu tuan” Tanya pegawai hotel
tersebut ramah
“Apa masih ada kamar yang tersisa ??” tanya Kris
“Sebentar saya check dulu” Jawab pegawai itu
Kris menoleh kebelakang menatap Luhan yang kini tertidur
diatas punggungnya
“Maaf tuan, semuanya sudah terisi” Ucap Pegawai tersebut
“Hhh, baiklah terima kasih” Ucap Kris lalu berjalan keluar
hotel.
Ia kemudian beralih kehotel yang satu disebelahnya. Tetapi
semua hotel disana telah penuh. Ia kemudian menoleh kebelakang ketika merasakan
Luhan bergerak tak nyaman. Kris tahu kalau Luhan ingin segera beristirahat,
mereka bahkan belum makan malam, Kris menatap Luhan dengan perasaan bersalah,
tak lama kemudian ia bergegas memasuki sebuah minimarket. Kris mengambil
beberapa bungkus roti dan susu kemudian membayarnya.
Kris berhenti disebuah bangunan yang sedikit mencolok, Love
Hotel. Begitulah tulisan yang terpajang diatas bangunan tersebut.
‘Haruskah
aku masuk ??’ tanyanya pada diri sendiri
‘Emm,
baiklah ini tidak akan terjadi apa-apa, aku bisa memesan 2 kamar’ batinnya kemudian lalu berjalan masuk kedalam.
“Masih ada kamar yang tersisa tidak ?” tanya Kris to the
point
“Ehm,,tunggu sebentar”
“Hanya ada satu kamar yang tersisa tuan” ucap pegawai itu
‘Astaga,
aku harus bagaimana ? tapi ah sudahlah, tidak apa-apa’ batin Kris
“Baiklah” ucap Kris kemudian mengambil kunci kamar tersebut
lalu berjalan mencari kamar dengan nomor yang sama dengan nomor kunci tersebut.
Kris berhenti didepan sebuah kamar dengan nomor 90 , Kris
membuka perlahan pintu kamar tersebut. Kamar tersebut memiliki tempat tidur
berukuran sedang, disamping kanannya terdapat sebuah kamar mandi, didepan
tempat tidur tersebut terdapat sebuah TV, cahaya kamar itu tidak begitu terang.
Kris berjalan kearah tempat tidur lalu membaringkan tubuh
kecil Luhan, Kris berjalan kearah sakelar lampu kemudian menyalakan lampunya.
Kris berbalik kearah Luhan kemudian ia menyentuh dahi namja mungil itu untuk
menge-check suhu badan Luhan.
Perlahan Kris menyibak rambut Luhan yang jatuh(?) menutupi
matanya. Kris memperhatikan wajah Luhan lekat-lekat, tak sadar Kris menarik
ujung bibirnya melengkung keatas, Kris tersenyum.
‘Cantik’ batin Kris.
Kris beranjak kedalam kamar mandi kemudian keluar dengan
membawa sebaskom air handuk kecil. Kris duduk disamping Luhan kemudian
mengompres-nya.
-----06.00 (KST)----
3rd Day
Luhan merasakan cahaya matahari masuk keretina matanya.
Perlahan ia mencoba membuka kedua matanya namun tiba-tiba kepalanya terasa
sakit, ia meringis pelan kemudian memegang kepalanya. Luhan merasakan sebuah
benda berada didahinya, perlahan ia mengambil benda itu.
“Eungh, Kepalaku sakit” Ucapnya kemudian.
Luhan membuka matanya kemudian terkejut melihat keadaan
ruangan yang ditempatinya sekarang.
“Ini dimana ? dan Kyaaaaaaaaaaa..” Luhan berteriak ketika menyadari
bahwa Kris tidur disampingnya
‘Omona,
Eotteokkhae ?? apa yang kulakukan, kenapa aku bisa tidur disini, bersamanya ??
Oh Tuhan aku tidak ingat apa-apa, jangan menghukumku nantinya’ Luhan terus
bermonolog ria sehingga tak sadar kalau Kris tengah memperhatikannya.
Ya, Kris terbangun setelah mendengar jeritan Luhan yang
begitu memekikkan telinga siapa saja yang mendengarnya -_- , Kris duduk
disamping Luhan yang masih sibuk dengan dunia fantasi-nya. Perlahan tangan Kris terangkat kemudian menyentuh dahi
Luhan.
Luhan yang tadinya asik sendiri dengan dunianya terlonjak
kaget ketika merasakan tangan Kris menyentuh dahinya, pipinya merona sendiri
akibat tindakan Kris yang tiba-tiba.
“Emm sudah baikan rupanya, makanlah dulu ada roti dan susu
dimeja, aku akan mandi duluan” Ucap Kris lalu beranjak masuk ke kamar mandi
meninggalkan Luhan yang masih setia dengan wajah meronanya.
“A-Astaga, arght aku malu” Ucap Luhan kemudian menutup
wajahnya dengan kedua tangan.
.
.
.
TBC
makasih yang udah pengen baca ff gaje ini ,, terharu :") ,, eum udah tau berita Kris daddy kan ? huweeee dia bias author :"( sedih banget. tapi apapun keputusan kris ge nanti semoga kita bisa nerima semuanya :) , author bakal tetep jadi fannya :* #26Monthswithexo
Komentar
Posting Komentar